Maturitas Beton
Menurut ASTM C1074, metode maturity didefinisi sebagai suatu teknik untuk memperkirakan kekuatan beton berdasarkan asumsi bahwa Sampel campuran beton tertentu mencapai kekuatan yang sama jika memiliki nilai indeks maturity yang sama. Indeks maturity merupakan area kumulatif di bawah kurva waktu – suhu yang berkembang sebagai perawatan beton. Maturity adalah metode non- destruktif yang digunakan untuk mengevaluasi perkembangan kekuatan beton in- situ secara real time. Metode maturitas ini merupakan pendekatan yang cocok untuk memprediksi pertumbuhan kekuatan awal beton dengan prinsip bahwa kekuatan beton berhubungan langsun dengan riwayat suhu hidrasi pasta semen.
Maturity merupakan konsep yang sudah ada sejak tahun 1950-an. Sejak itu, berbagai persamaan telah diajukan untuk menghitung kematangan beton. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung kematangan yaitu: faktor suhu-waktu, umur ekuivalen dan kematangan tertimbang. Semua metode maturity terutama tergantung pada riwayat temperatur beton, tetapi juga pada parameter tambahan yang berkaitan dengan sifat-sifat beton. perlu memprediksi
kekuatan yang ada (De Carufel et al., 2018). Pendekatan maturity pertama diusulkan pada awal 1950-an adalah metode faktor suhu-waktu (TTF), sering disebut sebagai fungsi kematangan Nurse-Saul. Saul memperkenalkan prinsip-prinsip pengendalian maturity dan menyatakan bahwa beton dengan campuran yang sama dan tingkat kematangan yang sama memberikan kekuatan yang kira-kira sama. Saul menyarankan menghitung kematangan berdasarkan “suhu datum” di mana pengembangan kekuatan (hidrasi semen) berhenti. Fungsi maturitas Nurse-Saul telah distandarisasi dalam ASTM
C1074 pada tahun 1987 dan populer sebagai metode maturitas di Amerika Utara karena kesederhanaannya.